Sunday, April 18, 2010

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENATA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Komukasi merupakan ilmu yang multidispliner dengan mencakup berbagai bidang kehidupan. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Komunikasi memegang peranan penting dalam proses sosiolisasi dan bermasyarakat. Bahkan komunikasi juga tidak dapat dipisahkan dari interaksi antar negara dalam lingkup dunia.
Hubungan internasional jika dipandang dari sudut pandang sosial dapat diartikan sebagai interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan negara, kelompok dengan kelompok, Negara dengan kelompok, dan negara dengan negara yang melintasi suatu batas wilayah negara.
Inti dari hubungan internasional adalah interaksi. Dalam proses interaksi, dibutuhkan suatu alat untuk menyampaikan tujuan atau maksud dari seseorang, diperlukan alat untuk menyamakan pokok pikiran dari seseorang agar orang lain dapat mengetahui apa kepentingannya. Untuk itu dibutuhkanlah komunikasi. Komunikasi dalam hal ini adalah komunikasi internasional.
Untuk mengetahui peranan kominikasi dalam hubungan internasional seyogyanya kita harus tahu dulu apa itu komunikasi, tujuan komunikasi, dan fungsi komunikasi.
Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
4. Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.


PROSES KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan di atas, tampak ada-nya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Dalam “ bahasa komunikasi ” komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: - komunikator -orang yang menyampaikan pesan; - pesan - pernyataan yang didukung oleh lambang; - komunikan - orang yang menerima pesan; - media - sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya; - efek - dampak sebagai pengaruh dari pesan. Teknik berkomunikasi adalah cara atau “ seni ” penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan
Tujuan Komunikasi
1. menegenal diri kita dan orang lain
2. mengenal dunia luar
3. membuat hubungan baik denga n orang lain
4. mengubah sikap dan kelakuan
5. hiburan
mempunyai beberapa content, antara lain:
1. source
2. context
3. messeges
4. noise
5. sending
6. receiving
7. feedback
8. effect


FUNGSI KOMUNIKASI DALAM DUNIA INTERNASIONAL
Sebenarnya, fungsi komunikasi untuk tiap bidang kehidupan itu hampir sama . Hanya saja ada beberapa ciri yang membedakan fungsi dalam setiap konteks yang berbeda. Berikut merupakan fungsi komunikasi dalam organisasi (negara) menurut salah satu ahli
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
• Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
• Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu negara
• Fungsi persuasif.Hal ini berkaitan dengan kewenangan dan kekuasaan dalam mempersuasi bawahan.
• Fungsi integratif. Setiap pihak berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan negara agar dapat memjalin hubungan dengan negara lain
Peran Komunikasi dalam HI
Berdasar atas yang tertulis di atas, dalam proses komunikasi, terdapat 3 pelaku komunikasi yang dilihat berdasar kuantitasnya. Yaitu individu, kelompok(organisasi), dan negara. Dalam tulisan ini, penulis memfokuskan terhadap peranan komunikasi dalam ruang lingkup organisasi dan negara. Adapun peran komunikasi:
1. Komunikasi membuat hubungan satu negara dengan negara yang lain menjadi akrab. Banyaknya masalah antar negara dengan negara dengan negara yang lain boleh jadi disebabkan karena kurangnya komunikasi dengan negara yang bersangkutan. Berbagai prasangka ataupun dugaan dapat dikeluarkan oleh negara yang sedang bermasalah disebabkan karena kesalahpahaman antar negara tersebut. Bila dibiarkan, maka masalah tersebut bias menjadi besar dan akhirnya merusak hubungan bilateral negara yang bersangkutan.
2. Komunikasi terdiri atas komunikasi verbal dan non-verbal, eksplisit dan implisit. Terkadang suatu negara menggunakan jenis komunikasi non-verbal atau implisit untuk memberitahu negara lain bahwa negara mereka adalah negara yang kuat dan punya pengaruh. Contoh yang paling konkret adalah pertunjukkan yang dilakukan oleh Amerika dalam bidang militer. Rutin mereka mengadakan pameran persenjataan atau aksi acrobat pesawat tempur dengan mengundang khalayak ramai dan wartawan untuk meliput berita tersebut. Jika anda berpikir bahwa pertunjukan tersebut mereka lakukan untuk memberi hiburan pada warga Amerika, maka anda salah. Mereka mengadakan pertunjakan tersebut untuk memberi isyarat kepada negara lain bahwa negara mereka mempunya persenjataan yang canggih. Dengan begitu, negara lain akan berpikir berulang kali untuk melawan kebijakan yang diusulkan Pemerintah Amerika dalam rapat KTT atau rapat-rapat lainnya. Artinya, mereka menginginkan adanya effect yang ditimbulkan dari pertunjukkan tersebut.
3. Organisasi tingkat dunia(misalnya United Nation) perlu mengkomunikasikan kebijakan yang mereka keluarkan agar kebijakan atau program yang mereka kerjakan dapat dipatuhi oleh negara yang menjadi anggotanya. Sebagus apa pun kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu organisasi tidak akan bermanfaat apa-apa jika kebijakan tersebut tidak disosialisasikan. Komunikasi lah yang menjadi alat dari sosialisasi tersebut.
4. Komunikasi juga berperan dalam mengutarakan maksud terhadap negara lain sehingga negara lain dapat mengetahui kepentingan mereka. Dengan begitu, kerjasama akn terjalin. Sebab masing-masing negara dapat mengutarakan keinginannya
5. Komunikasi digunakan oleh setiap negara untuk mempromosikan potensi yang dimilikinya. Biasanya hal ini dikomunikasikan dalam bentuk komunikas massa. Indonesia yang kaya akan sumber daya perlu mempromosikan potensi yang dimiliki untuk menarik para investor asing atau negara lain untuk berinvesrtasi di negara ini. Sama halnya dengan kebijakan, walaupun Indonesia mempunyai banyak sumber daya tapi tidak dimanfaatkan untuk dikelola juga tidak akan menghasilkan manfaat apa-apa.
6. Komunikasi bahkan digunakan untuk membuat image suatu negara. Misalnya saja negara Indonesia adalah negara yang ramah. Maka dengan mengkomunikasikannya ke dunia internasional, maka aka terbentuk opini Internasional bahwa Indonesia adalah negara yang ramah. Namun, terkadang Image yang ingin ditampilkan tidak releven dengan kenyataan yang ada pada negaranya. Misalnya saja Amerika. Amerika sering mensosialisasikan bahwa negara mereka adalah negara yang menjunjung tinggi HAM. Namun pada kenyataannya, justru negara ini lah yang tidak menghargai HAM dan tidak menghargai kedaulatan negara lain.

No comments:

Post a Comment